Rabu, 25 April 2012

Dunia Memperdayaku

Tak hanya saat ini, sesungguhnya telah aku ceritakan semuanya. Tujuannya adalah agar kau membantuku, bukan malah menjadi penghalang bagiku. Bersaingkah yang kau inginkan? Aku lebih baik mengalah dan membiarkanmu menang, mungkin keserakahan terlalu menguasaimu. Kebahagiaanmu mungkin dapat menggantikan kesedihanku. Karena aku pun tak ingin bahagia sendiri jika ada orang lain yang menderita karena aku berbahagia. Kini tiada lagi yang diharapkan, semua telah terlambat. Aku kecewa karena aku tak berpunya, sedang kau tak bermasalah karena kau masih bisa bersamanya. Menjadi pemburu bukanlah hal yang mudah, perasaan yang telah ku korbankan kini hanya menjadi sia-sia. Mengapa aku tak bisa? Yang ku ketahui saat ini, Ku berikan hatiku pada dunia. Dunia menipu, meletakkan aku di lembah kehinaan. Ku berikan hatiku pada manusia. Manusia memperguna, menghancurlumatkan dan memfitnahku. Pada akhirnya kuberikan hatiku pada Tuhan. Hatiku dibelai, disayang, dilindungi. Lembut, syahdu, mengasyikan. Namun akulah manusia yang beku dan terpedaya. Meletakkan hati ditempat yang salah, hingga berakhir dengan kesedihan. Seandainya kesadaran bersamaku maka kan ku letakkan hatiku dimana ia merasakan kedamaian, kebahagiaan, ketenangan yang tak mudah orang lain dapatkan.
Purbalingga, 30 Desember 2011

Selasa, 24 April 2012